Senin, 24 Mei 2010
U A S . . . .
UAS segera tibaaaaa........ Semoga aq sukses dalam menghadapi UAS ini. Doain aq ya teman-teman sekalian........
Jumat, 07 Mei 2010
Kamis, 15 April 2010
ANALISIS JURNAL “PENDIDIKAN ANAK USIA DINI”
Jurnal 1: Analisis permasalahan pendidikan anak usia dini dalam masyarakat Indonesia
Berdasarkan jurnal dengan judul di atas,Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Indonesia belum begitu mendapat perhatian lebih.
Masalah ini disebabkan oleh:
http://jurnal.dikti.go.id/jurnal/detil/id/4:121497/q/Analisis%20permasalahan%20pendidikan%20anak%20usia%20dini%20dalam%20masyarakat%20Indonesia%20/offset/0/limit/13
Jurnal 2: Mengembangkan Kecerdasan Majemuk (Multiple Intelligences) Anak Usia Dini Melalui Pembelajaran Pendidikan Jasmani
Untuk membentuk kualitas fisik, mental, social, dan kecerdasan anak, perlu dilakukan sejak usia dini.
Manusia memiliki delapan hal yang dapat dikembangkan untuk membentuk kualitas anak, yaitu, music, kinestetik tubuh, logika matematika, bahasa, keruangan, interpersonal, intrapersonal, naturalistic.
Masa anak usia dini merupakan masa emas dimana pada masa itulah anak-anak diberikan stimulus-stimulus yang menentukan kualitas anak di masa depan.
Salah satu proses pendidikan yang berguna untuk mengembangkan dan meningkatkan kemampuan anak secara menyeluruh yaitu pendidikan jasmani yang memiliki potensi untuk mengembangkan domain kecerdasan pada anak melalui aktivitas fisik yang kita kenal dengan olahraga, khususnya dalam permainan dan games. Dengan bermain, anak memiliki kesempatan bereksplorasi, mengekspresikan perasaan, berkreasi, dan belajar secara menyenangkan.
Pendidikan jasmani bukan hanya bertujuan untuk mengembangkan kebugaran fisik dan keterampilan motorik, tetapi juga sangat berpengaruh dalam pengembangan kognitif dan afektif pada anak.
Dengan demikian, pemberian stimulus sejak kecil misalnya dengan pendidikan jasmani sangat berperan penting dalam merangsang kecerdasan majemuk anak.
http://jurnal.pdii.lipi.go.id/index.php/Search.html?act=tampil&id=17446
Jurnal 3: An investigation of Preschool Children’s Family Functions: A General Outlook on the Family from the Mother’s Perspective
Keluarga adalah lembaga utama yang bertanggung jawab atas pengasuhan dan pendidikan anak usia dini . Keluarga yang sehat akan mendukung perkembangan perlaku dan pikiran anak dengan adanya komunikasi terbuka satu sama lain.
Adaptasi sosial dan emosional anak-anak prasekolah didapat pertamakali dari lingkungan keluarga. Hal ini akan menentukan keberhasilan masa depan dan kesehatan psikologis anak. Jika anak tidak mendapatkan stimulus yang baik dari lingkungan keluarga, maka anak menjadi kurang komunikatif dan terbuka. Hal ini penting untuk menentukan sifat dari keluarga dan variabel mempengaruhi karakteristik ini sebagai keluarga memiliki paling penting dalam pembentukan dan pengembangan social-emotion anak-anak adaptasi pada tahap ini.
Ada banyak factor dari dalam keluarga yang mempengaruhi perkembangan anak, seperti pengaruh ibu, tingkat social-ekonomi, hubungan dengan anggota keluarga lain dan tingkat pendidikan orangtua.
Keterlibatan Ibu dalam mendidik anak usia dini mempunyai pengaruh yang besar. Ibu yang tidak bekerja, dengan kata lain hanya di rumah, menunjukkan pengaruh positif terhadap perkembangan anak dibandingkan dengan ibu yang bekerja. Mereka mempunyai lebih banyak waktu untuk berkomunikasi dengan anak, sehingga menciptakan suatu lingkungan keluarga yang
sehat bagi perkembangan anak. Tingkat pendidikan Ibu juga berpengaruh terhadap perkembangan anak, ibu yang memiliki intelektual tinggi cenderung mendidik anaknya dengan lebih baik dibandingkan dengan ibu yang memiliki intelektual rendah. Tingkat social-ekonomi dan keharmonisan hubungan dengan anggota keluarga, merupakan factor penentu keberhasilan fungsi suatu keluarga. Keluarga yang berfungsi dengan baik, akan berdampak positif bagi perkembangan anak ke depan.
Untuk itu, kualitas hubungan dalam keluarga yang terbentuk selama anak usia dini mempengaruhi perilaku dan pikiran anak di masa depan.
http://web.ebscohost.com/ehost/pdfviewer/pdfviewer?vid=12&hid=102&sid=15e9a53d-40d1-461e-a108-0cc360bfabc1%40sessionmgr112
Jurnal 4: “Determining the Preparatory Skills of Preschools Based on the Opinions of Teachers and Literature Review”
Kita ketahui bahwa anak-anak usia dini penyandang cacat, memerlukan perhatian khusus dari orang-orang di sekitarnya. Termasuk orang tua dan guru-guru yang mengajarnya. Tentunya, mereka yang berbeda dari anak-anak normal lain, perlu diberikan keterampilan-keterampilan khusus sebagai bekal mereka ke depannya. Intinya, anak-anak penyandang cacat tetap dapat menjadi anak yang bisa dibanggakan lewat keterampilan mereka nantinya.
Adapun, hal yang harus diperhatikan dalam memberi keterampilan anak-anak penyandang cacat ini yaitu :
1. Apa keterampilan dengan prioritas tertinggi mengenai dimasukkannya perkembangan anak-anak cacat?
2. Apa keterampilan prioritas tingkat sekunder tentang inklusi dari anak-anak cacat perkembangan?
3. Apakah ada kesamaan antara keterampilan persiapan bahwa disebutkan guru dan literatur?
http://web.ebscohost.com/ehost/pdfviewer/pdfviewer?vid=1&hid=112&sid=96bad2e3-8513-4e03-b244-cf124e243ccd%40sessionmgr112
Nama- nama kelompok :
Katriin Elisabeth (09-054)
Susi Bancin (09-086)
Lia Susanti (09-088)
Rani Dian Sari (09-096)
Christiana Saragih (09-098)
Berdasarkan jurnal dengan judul di atas,Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Indonesia belum begitu mendapat perhatian lebih.
Masalah ini disebabkan oleh:
- Belum terpenuhinya kebutuhan masyarakat akan PAUD.
- Adanya ketidakseimbangan antara jumlah pertumbuhan anak usia dini dengan pembangunana sarana pendidikannya.
- Kurangnya kuantitas/kualitas guru PAUD
- Kualitas guru PAUD tergolong rendah . selain itu, minat orang untuk menjadi guru PAUD masih sangat minim.
- Kurangnya mutu PAUD
- Hal ini disebabkan karena kurannya sarana dan prasarana PAUD
- Kurangnya kesadaran orangtua akan pentingnya PAUD
- Pengetahuan orang terhadap PAUD masih rendah. Mereka menganggap PAUD tidak dibutuhkan. Sebagian orangtua cenderung langsung menyekolahkan anaknya ke SD.
- Kebijakan pemerintah yang kurang memadai
- Pemerintah kurang menyediakan anggaran dana untuk mendirikan sekolah bagi PAUD.
- Untuk itu PAUD di Indonesia perlu dibenahi dan dikembangkan mengingat pentingnya PAUD untuk meningkatkan mutu pendidikan anak Indonesia.
http://jurnal.dikti.go.id/jurnal/detil/id/4:121497/q/Analisis%20permasalahan%20pendidikan%20anak%20usia%20dini%20dalam%20masyarakat%20Indonesia%20/offset/0/limit/13
Jurnal 2: Mengembangkan Kecerdasan Majemuk (Multiple Intelligences) Anak Usia Dini Melalui Pembelajaran Pendidikan Jasmani
Untuk membentuk kualitas fisik, mental, social, dan kecerdasan anak, perlu dilakukan sejak usia dini.
Manusia memiliki delapan hal yang dapat dikembangkan untuk membentuk kualitas anak, yaitu, music, kinestetik tubuh, logika matematika, bahasa, keruangan, interpersonal, intrapersonal, naturalistic.
Masa anak usia dini merupakan masa emas dimana pada masa itulah anak-anak diberikan stimulus-stimulus yang menentukan kualitas anak di masa depan.
Salah satu proses pendidikan yang berguna untuk mengembangkan dan meningkatkan kemampuan anak secara menyeluruh yaitu pendidikan jasmani yang memiliki potensi untuk mengembangkan domain kecerdasan pada anak melalui aktivitas fisik yang kita kenal dengan olahraga, khususnya dalam permainan dan games. Dengan bermain, anak memiliki kesempatan bereksplorasi, mengekspresikan perasaan, berkreasi, dan belajar secara menyenangkan.
Pendidikan jasmani bukan hanya bertujuan untuk mengembangkan kebugaran fisik dan keterampilan motorik, tetapi juga sangat berpengaruh dalam pengembangan kognitif dan afektif pada anak.
Dengan demikian, pemberian stimulus sejak kecil misalnya dengan pendidikan jasmani sangat berperan penting dalam merangsang kecerdasan majemuk anak.
http://jurnal.pdii.lipi.go.id/index.php/Search.html?act=tampil&id=17446
Jurnal 3: An investigation of Preschool Children’s Family Functions: A General Outlook on the Family from the Mother’s Perspective
Keluarga adalah lembaga utama yang bertanggung jawab atas pengasuhan dan pendidikan anak usia dini . Keluarga yang sehat akan mendukung perkembangan perlaku dan pikiran anak dengan adanya komunikasi terbuka satu sama lain.
Adaptasi sosial dan emosional anak-anak prasekolah didapat pertamakali dari lingkungan keluarga. Hal ini akan menentukan keberhasilan masa depan dan kesehatan psikologis anak. Jika anak tidak mendapatkan stimulus yang baik dari lingkungan keluarga, maka anak menjadi kurang komunikatif dan terbuka. Hal ini penting untuk menentukan sifat dari keluarga dan variabel mempengaruhi karakteristik ini sebagai keluarga memiliki paling penting dalam pembentukan dan pengembangan social-emotion anak-anak adaptasi pada tahap ini.
Ada banyak factor dari dalam keluarga yang mempengaruhi perkembangan anak, seperti pengaruh ibu, tingkat social-ekonomi, hubungan dengan anggota keluarga lain dan tingkat pendidikan orangtua.
Keterlibatan Ibu dalam mendidik anak usia dini mempunyai pengaruh yang besar. Ibu yang tidak bekerja, dengan kata lain hanya di rumah, menunjukkan pengaruh positif terhadap perkembangan anak dibandingkan dengan ibu yang bekerja. Mereka mempunyai lebih banyak waktu untuk berkomunikasi dengan anak, sehingga menciptakan suatu lingkungan keluarga yang
sehat bagi perkembangan anak. Tingkat pendidikan Ibu juga berpengaruh terhadap perkembangan anak, ibu yang memiliki intelektual tinggi cenderung mendidik anaknya dengan lebih baik dibandingkan dengan ibu yang memiliki intelektual rendah. Tingkat social-ekonomi dan keharmonisan hubungan dengan anggota keluarga, merupakan factor penentu keberhasilan fungsi suatu keluarga. Keluarga yang berfungsi dengan baik, akan berdampak positif bagi perkembangan anak ke depan.
Untuk itu, kualitas hubungan dalam keluarga yang terbentuk selama anak usia dini mempengaruhi perilaku dan pikiran anak di masa depan.
http://web.ebscohost.com/ehost/pdfviewer/pdfviewer?vid=12&hid=102&sid=15e9a53d-40d1-461e-a108-0cc360bfabc1%40sessionmgr112
Jurnal 4: “Determining the Preparatory Skills of Preschools Based on the Opinions of Teachers and Literature Review”
Kita ketahui bahwa anak-anak usia dini penyandang cacat, memerlukan perhatian khusus dari orang-orang di sekitarnya. Termasuk orang tua dan guru-guru yang mengajarnya. Tentunya, mereka yang berbeda dari anak-anak normal lain, perlu diberikan keterampilan-keterampilan khusus sebagai bekal mereka ke depannya. Intinya, anak-anak penyandang cacat tetap dapat menjadi anak yang bisa dibanggakan lewat keterampilan mereka nantinya.
Adapun, hal yang harus diperhatikan dalam memberi keterampilan anak-anak penyandang cacat ini yaitu :
1. Apa keterampilan dengan prioritas tertinggi mengenai dimasukkannya perkembangan anak-anak cacat?
2. Apa keterampilan prioritas tingkat sekunder tentang inklusi dari anak-anak cacat perkembangan?
3. Apakah ada kesamaan antara keterampilan persiapan bahwa disebutkan guru dan literatur?
http://web.ebscohost.com/ehost/pdfviewer/pdfviewer?vid=1&hid=112&sid=96bad2e3-8513-4e03-b244-cf124e243ccd%40sessionmgr112
Nama- nama kelompok :
Katriin Elisabeth (09-054)
Susi Bancin (09-086)
Lia Susanti (09-088)
Rani Dian Sari (09-096)
Christiana Saragih (09-098)
Kamis, 11 Maret 2010
TUGAS INDIVIDU 3
BUMI TERCINTAKU
Kuhentakkan kakiku di bumi pertiwi ini
Kubanggakan segala yang ada
Hidup yang makmur, rasa yang aman
Tapi.............
Lihatlah sekeliling kita
Semuanya telah lenyap
di sana bom
di sini gempa
Kemanakah kita kan berlindung ??????
Di saat bumi ini tak lagi bersahabat,
di saat kekejaman manusia semakin merajalela,
di saat para ahli politik mengurusi urusan pribadinya.
Hati ini menjerit, seakan tak berdaya
Kepada siapa ku kan mengadu ??????
Akankah kepadamu wahai bulan,
atau kepadamu wahai bintang.
Dapatkah semua kan kembali ke sedia kala
Udara yang sejuk, hutan - hutan yang rindang
Burung - burung berkicau riang
Mengapa semua itu seakan - akan tlah lenyap?
Panas, panas, dan panas...............
itulah yang dapat kita rasakan sekarang.
Sadarkah kita dengan apa yang telah terjadi?
Siapakah yang pantas untuk dipersalahkan?
Tapi...........
Janganlah pula kita saling menyalahkan
Marilah kita bergandengan tangan
Bersama -sama memperbaiki segalanya
Mulailah dari awal, untuk melangkah lebih maju
Karena kuyakin, bumi ini kan tetap bersinar buat kita
Bumi pertiwi pemberian Tuhan
Bumi tercintaku.
Kuhentakkan kakiku di bumi pertiwi ini
Kubanggakan segala yang ada
Hidup yang makmur, rasa yang aman
Tapi.............
Lihatlah sekeliling kita
Semuanya telah lenyap
di sana bom
di sini gempa
Kemanakah kita kan berlindung ??????
Di saat bumi ini tak lagi bersahabat,
di saat kekejaman manusia semakin merajalela,
di saat para ahli politik mengurusi urusan pribadinya.
Hati ini menjerit, seakan tak berdaya
Kepada siapa ku kan mengadu ??????
Akankah kepadamu wahai bulan,
atau kepadamu wahai bintang.
Dapatkah semua kan kembali ke sedia kala
Udara yang sejuk, hutan - hutan yang rindang
Burung - burung berkicau riang
Mengapa semua itu seakan - akan tlah lenyap?
Panas, panas, dan panas...............
itulah yang dapat kita rasakan sekarang.
Sadarkah kita dengan apa yang telah terjadi?
Siapakah yang pantas untuk dipersalahkan?
Tapi...........
Janganlah pula kita saling menyalahkan
Marilah kita bergandengan tangan
Bersama -sama memperbaiki segalanya
Mulailah dari awal, untuk melangkah lebih maju
Karena kuyakin, bumi ini kan tetap bersinar buat kita
Bumi pertiwi pemberian Tuhan
Bumi tercintaku.
Kamis, 04 Maret 2010
HASIL DISKUSI KELOMPOK, TUGAS ONLINE 2
1. Hubungan Psikologi Pendidikan Dengan Media Pembelajaran
Media pembelajaran adalah bahan, alat, atau teknik yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar dengan maksud agar proses interaksi komunikasi edukasi antara guru dan siswa dapat berlangsung secara tepat guna dan berdaya guna. Media pembelajaran memiliki manfaat yang besar dalam memudahkan siswa mempelajari materi pelajaran. Media pembelajaran yang digunakan harus dapat menarik perhatian siswa pada kegiatan belajar mengajar dan lebih merangsang kegiatan belajar siswa.
Penggunaan media dalam pengajaran merupakan sebuah kebutuhan yang tidak dapat diabaikan. Hal ini dapat dipahami mengingat proses belajar yang dialami siswa tertumpu pada berbagai kegiatan menambah ilmu dan wawasan untuk bekal hidup di masa sekarang dan masa akan datang. Salah satu upaya yang harus ditempuh adalah bagaimana menciptakan situasi belajar yang memungkinkan terjadinya proses pengalaman belajar pada diri siswa dengan menggerakkan segala sumber belajar dan cara belajar yang efektif dan efisien. Dalam hal ini, media pengajaran merupakan salah satu pendukung yang efektif dalam membantu terjadinya proses belajar.
Kegunaan-kegunaan media pembelajaran dalam meningkatkan mutu pendidikan
a. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera. Media dapat dirancang sedemikian rupa sehingga proses pembelajaran dapat terjadi kapan saja dan dimana saja tanpa tergantung kepada keberadaan seorang guru sehingga lebih efisien.
b. Dengan menggunakan media pendidikan secara tepat dan bervariasi sikap pasif anak didik dalam proses belajar dapat diatasi. Dalam hal ini, media pendidikan berguna untuk: menimbulkan kegairahan belajar, memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara anak didik dengan lingkungan dan kenyataan, memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri menurut kemampuan dan minatnya.
c. Memperlancar proses interaksi antara guru dan siswa untuk membantu siswa belajar secara optimal, penyampaian materinya juga dapat diseragamkan :
e. Menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara siswa dengan sumber belajar,
f. Membangkitkan motivasi belajar siswa. Siswa akan lebih bersemangat dalam mengikuti proses belajar mengajar, mereka akan terpacu untuk menjadi yang terbaik.
g. Proses pembelajaran menjadi lebih menarik karena media dapat menyampaikan informasi yang dapat didengar (audio) dan dapat dilihat (visual) sehingga dapat mendeskripsikan suatu masalah, suatu konsep, suatu proses atau suatu prosedur yang bersifat abstrak dan tidak lengkap menjadi lengkap dan jelas. Materi pelajaran juga dapat diserap lebih mendalam
DAFTAR PUSTAKA
http://guruit07.blogspot.com/2009/01/pengertian-media-pembelajaran.html
http://kepelatihan.wordpress.com/2009/10/28/pengaruh-modifikasi-media-dalam-proses-pembelajaran-pendidikan-jasmani-di-tingkat-sltp/
http://techonly13.wordpress.com/2009/10/18/kegunaan-media-pendidikan-dalam-proses-belajar-mengajar/
http://ncislam4ever.blogspot.com/2009/01/peran-media-dalam-meningkatkan-kualitas.html
http://mfadil.blog.unej.ac.id/pemanfaatan-media-pembelajaran/
Santrock, John W. 2008.psikologi Pendidikan. Edisi Kedua.Jakarta:Kencana
Munir, M.IT.2008.Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi
2.Hubungan Psikologi Pendidikan dengan Teknologi Pembelajaran
Teknologi pembelajaran baru juga merupakan alat pendidikan yang sangat baik asalkan dapat diandalkan, digunakan secara kreatif, dan digunakan dengan tepat. Bagi banyak pendidik yang bekerja di sektor pendidikan tinggi kadang-kadang serangan ke teknologi baru didorong oleh tekanan teman sebaya dan karier keuntungan.
Peranan teknologi dalam pendidikan, antara lain :
1. Teknologi sebagai keterampilan (skill) dan kompetensi
Beberapa aspek dari visi "masa depan pendidikan:"
DAFTAR PUSTAKA
http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|id&u=http://faculty.chass.ncsu.edu/garson/SSCORE//garson2.htm
http://en.wikipedia.org/wiki/Back_office
http://en.wikipedia.org/wiki/Technology
http://www.teknologi-pembelajaran.co.cc/
http://iisk4.wordpress.com/2008/06/12/peranan-teknologi-dalam-dunia-pendidikan-kita-kini-dan-dulu/
Santrock, John W. 2008.psikologi Pendidikan. Edisi Kedua.Jakarta:Kencana
Munir, M.IT.2008.Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi
3. Ragam Metode Pembelajaran
1. Metode ceramah
Metode ceramah adalah metode penyampaian bahan pelajaran secara lisan. Metode ini banyak dipilih guru karena mudah dilaksanakan dan tidak membutuhkan alat bantu khusus serta tidak perlu merancang kegiatan siswa. Dalam pengajaran yang menggunakan metode ceramah terdapat unsur paksaan. Dalam hal ini siswa hanya diharuskan melihat dan mendengar serta mencatat tanpa komentar informasi penting dari guru yang selalu dianggap benar itu. Padahal dalam diri siswa terdapat mekanisme psikologis yang memungkinkannya untuk menolak disamping menerima informasi dari guru. Inilah yang disebut kemampuan untuk mengatur dan mengarahkan diri.
2. Metode tanya jawab
Metode tanya jawab dapat menarik dan memusatkan perhatian siswa. Dengan mengajukan pertanyaan yang terarah, siswa akan tertarik dalam mengembangkan daya pikir. Kemampuan berpikir siswa dan keruntutan dalam mengemukakan pokok – pokok pikirannya dapat terdeteksi ketika menjawab pertanyaan. Metode ini dapat menjadi pendorong bagi siswa untuk mengadakan penelusuran lebih lanjut pada berbagai sumber belajar. Metode ini akan lebih efektif dalam mencapai tujuan apabila sebelum proses pembelajaran siswa ditugasi membaca materi yang akan dibahas.
3. Metode diskusi
Metode diskusi adalah cara pembelajaran dengan memunculkan masalah. Dalam diskusi terjadi tukar menukar gagasan atau pendapat untuk memperoleh kesamaan pendapat. Dengan metode diskusi keberanian dan kreativitas siswa dalam mengemukakan gagasan menjadi terangsang, siswa terbiasa bertukar pikiran dengan teman, menghargai dan menerima pendapat orang lain, dan yang lebih penting melalui diskusi mereka akan belajar bertanggung jawab terhadap hasil pemikiran bersama.
4. Metode belajar kooperatif
Dalam metode ini terjadi interaksi antar anggota kelompok dimana setiap kelompok terdiri dari 4-5 orang. Semua anggota harus turut terlibat karena keberhasilan kelompok ditunjang oleh aktivitas anggotanya, sehingga anggota kelompok saling membantu. Model belajar kooperatif yang sering diperbincangkan yaitu belajar kooperatif model jigsaw yakni tiap anggota kelompok mempelajari materi yang berbeda untuk disampaikan atau diajarkan pada teman sekelompoknya.
5. Metode demonstrasi
Metode demonstrasi adalah cara penyajian pelajaran dengan memeragakan suatu proses kejadian. Metode demonstrasi biasanya diaplikasikan dengan menggunakan alat – alat bantu pengajaran seperti benda – benda miniatur, gambar, perangkat alat – alat laboratorium dan lain – lain. Akan tetapi, alat demonstrasi yang paling pokok adalah papan tulis dan white board, mengingat fungsinya yang multi proses. Dengan menggunakan papan tulis guru dan siswa dapat menggambarkan objek, membuat skema, membuat hitungan matematika, dan lain – lain peragaan konsep serta fakta yang memungkinkan.
6. Metode ekspositori atau pameran
Metode ekspositori adalah suatu penyajian visual dengan menggunakan benda dua dimensi atau tiga dimensi, dengan maksud mengemukakan gagasan atau sebagai alat untuk membantu menyampaikan informasi yang diperlukan.
7. Metode karyawisata/widyamisata
Metode karyawisata/widyawisata adalah cara penyajian dengan membawa siswa mempelajari materi pelajaran di luar kelas. Karyawisata memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar, dapat meransang kreativitas siswa, informasi dapat lebih luas dan aktual, siswa dapat mencari dan mengolah sendiri informasi. Tetapi karyawisata memerlukan waktu yang panjang dan biaya, memerlukan perencanaan dan persiapan yang tidak sebentar.
8. Metode penugasan
Metode ini berarti guru memberi tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar. Metode ini dapat mengembangkan kemandirian siswa, meransang untuk belajar lebih banyak, membina disiplin dan tanggung jawab siswa, dan membina kebiasaan mencari dan mengolah sendiri informasi. Tetapi dlam metode ini sulit mengawasi mengenai kemungkinan siswa tidak bekerja secara mandiri.
9. Metode eksperimen
Metode eksperimen adalah cara penyajian pelajaran dengan menggunakan percobaan. Dengan melakukan eksperimen, siswa menjadi akan lebih yakin atas suatu hal daripada hanya menerima dari guru dan buku, dapat memperkaya pengalaman, mengembangkan sikap ilmiah, dan hasil belajar akan bertahan lebih lama dalam ingatan siswa. Metode ini paling tepat apabila digunakan untuk merealisasikan pembelajaran dengan pendekatan inkuiri atau pendekatan penemuan.
10. Metode bermain peran
Pembelajaran dengan metode bermain peran adalah pembelajaran dengan cara seolah – olah berada dalam suatu situasi untuk memperoleh suatu pemahaman tentang suatu konsep. Dalam metode ini siswa berkesempatanm terlibat secara aktif sehingga akan lebih memahami konsep dan lebih lama mengingat, tetapi memerlukan waktu lama.
Apa itu Metode Ceramah......???
Metode ceramah adalah metode yang boleh dikatakan metode tradisonal. Karena sejak dulu metode ini telah dipergunakan sebagai alat komunikasi lisan antara guru dan anak didik dalam interaksi edukatif.
Metode ceramah adalah metode penyampaian bahan pelajaran secara lisan. Metode ini banyak dipilih guru karena mudah dilaksanakan dan tidak membutuhkan alat bantu khusus serta tidak perlu merancang kegiatan siswa. Dalam pengajaran yang menggunakan metode ceramah terdapat unsur paksaan.
Dalam pelaksanaan ceramah untuk menjelaskan uraiannya, pengajar dapat menggunakan alat bantu seperti gambar-gambar. Tetapi metode utama, berhubungan antara pengajar dengan pembelajar ialah berbicara. Peranan dalam metode ceramah adalah mendengarkan dengan teliti dan mencatat pokok-pokok penting yang dikemukakan oleh pengajar.
Guru biasanya belum merasa puas manakala dalam proses pengelolaan pembelajaran tidak melakukan ceramah. Demikian juga dengan siswa, mereka akan belajar manakala ada guru yang memberikan materi pelajaran melalui ceramah, sehingga ada guru yang berceramah berarti ada proses belajar dan tidak ada guru berarti tidak ada belajar. Metode ceramah merupakan cara yang digunakan untuk mengimplementasikan strategi pembelajaran ekspositori.
Langkah-langkah menggunakan metode ceramah :
Ada tiga langkah pokok yang harus diperhatikan, yakni persiapan, pelaksanaan dan kesimpulan. Langkah-langkah tersebut diantaranya adalah:
a. Tahap Persiapan
Pada tahap ini yang harus dilakukan adalah:
Pada tahap ini ada tiga langkah yang harus dilakukan:
Langkah- langkah yang dapat ditempuh untuk mempertinggi hasil metode ceramah :
DAFTAR PUSTAKA
http://nurma.staff.uns.ac.id/2008/09/19/beberapa-jawaban-dari-pertanyaan-di-kelas/
http://sunartombs.wordpress.com/2009/03/09/pengertian-metode-ekspositori/
http://www.pgsd.co.cc/2010/01/metode-pembelajaran-ceramah.html
http://massofa.wordpress.com/2008/07/13/metode-ceramah-dalam-pembelajaran/
http://dossuwanda.wordpress.com/2008/03/18/ragam-metode-pembelajaran/
Santrock, John W. 2008.psikologi Pendidikan. Edisi Kedua.Jakarta:Kencana
Munir, M.IT.2008.Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi
Testimoni Kelompok
Katriin (09-054) : Kuliah on-line kali ini asyik, walaupun saya cukup kewalahan dalam mengerjakan tugas yang diberikan. Selain waktu kuliah yang padat, media pembelajaran on-line (laptop) juga menjadi penghambat saya dalam mengikuti kuliah on-line kali ini. Walaupun demikian, saya menikmatinya. Semoga perkuliahan seperti ini semakin ditingkatkan. Ini memang yang pertama bagi saya, tapi saya harap ini bukan yang terakhir kalinya.
Susi C B (09-086) : Ini pertama kalinya saya dan mungkin juga teman-teman yang lain mengikuti pembelajaran dengan metode e-learning. Menurut saya cukup menarik karena kita dapat melakukan pembelajaran tanpa harus tatap muka dan sebagainya. Namun mungkin karena baru pertama kali, kami masih agak kewalahan tetapi secara keseluruhan meyakinkan.
Lia Susanti (09-088) : Menakjubkan plus menakutkan. Yang mana pembelajaran seperti ini baru saya alami dalam seumur hidupku. Kami sedikit kewalahan karena padatnya kuliah hari ini. Kalau dari segi alat bantunya, saya tidak merasa kesusahan, karena wifi psikologi hari ini sangat bagus, jadi senang rasanya. Mungkin yang agak sulit dalam hal berbagi arus dengan teman- teman lain yang menggunakan laptop juga. Saya berharap kuliah on-line hari ini dapat menambah wawasan saya ke depan.
Rani Dian S (09-096) : Belajar e-learning cukup mengasyikkan dan bagus diterapkan dalam sistem belajar. Saya cukup antusias untuk mengikuti pembelajaran on-line ini. Apalagi baru pertama kalinya.
Christiana Saragih (09-098) : Bagus! Kuliah on-line hari ini benar-benar menyenangkan, sekaligus memusingkan karena ini pertama kalinya. Banyak kendala, mulai dari laptop yang
tidak ada pencarian data yang kurang maksimum karena keterbatasan waktu, dll.Tapi intinya, saya suka.
Nama- nama kelompok :
Katriin Elisabeth (09-054)
Susi Bancin (09-086)
Lia Susanti (09-088)
Rani Dian Sari (09-096)
Christiana Saragih (09-098)
Apakah kegunaan media pembelajaran dalam meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia?
Media pembelajaran adalah bahan, alat, atau teknik yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar dengan maksud agar proses interaksi komunikasi edukasi antara guru dan siswa dapat berlangsung secara tepat guna dan berdaya guna. Media pembelajaran memiliki manfaat yang besar dalam memudahkan siswa mempelajari materi pelajaran. Media pembelajaran yang digunakan harus dapat menarik perhatian siswa pada kegiatan belajar mengajar dan lebih merangsang kegiatan belajar siswa.
Penggunaan media dalam pengajaran merupakan sebuah kebutuhan yang tidak dapat diabaikan. Hal ini dapat dipahami mengingat proses belajar yang dialami siswa tertumpu pada berbagai kegiatan menambah ilmu dan wawasan untuk bekal hidup di masa sekarang dan masa akan datang. Salah satu upaya yang harus ditempuh adalah bagaimana menciptakan situasi belajar yang memungkinkan terjadinya proses pengalaman belajar pada diri siswa dengan menggerakkan segala sumber belajar dan cara belajar yang efektif dan efisien. Dalam hal ini, media pengajaran merupakan salah satu pendukung yang efektif dalam membantu terjadinya proses belajar.
Kegunaan-kegunaan media pembelajaran dalam meningkatkan mutu pendidikan
a. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera. Media dapat dirancang sedemikian rupa sehingga proses pembelajaran dapat terjadi kapan saja dan dimana saja tanpa tergantung kepada keberadaan seorang guru sehingga lebih efisien.
b. Dengan menggunakan media pendidikan secara tepat dan bervariasi sikap pasif anak didik dalam proses belajar dapat diatasi. Dalam hal ini, media pendidikan berguna untuk: menimbulkan kegairahan belajar, memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara anak didik dengan lingkungan dan kenyataan, memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri menurut kemampuan dan minatnya.
c. Memperlancar proses interaksi antara guru dan siswa untuk membantu siswa belajar secara optimal, penyampaian materinya juga dapat diseragamkan :
- Proses instruksional menjadi lebih menarik
- Proses belajar siswa menjadi lebih interaktif
- Jumlah waktu belajar-mengajar dapat dikurangi
- Kualitas belajar siswa dapat ditingkatkan
- Proses belajar dapat terjadi dimana saja dan kapan saja
- Sikap positif siswa terhadap meteri belajar maupun tehadap proses belajar itu sendiri dapat ditingkatkan
- Peran guru dapat berubah ke arah yang lebih positif dan produktif.
- Proses pembelajaran menjadi lebih menarik karena media dapat menyampaikan informasi yang dapat didengar (audio) dan dapat dilihat (visual) sehingga dapat mendeskripsikan suatu masalah, suatu konsep, suatu proses atau suatu prosedur yang bersifat abstrak dan tidak lengkap menjadi lengkap dan jelas. Materi pelajaran juga dapat diserap lebih mendalam.
e. Menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara siswa dengan sumber belajar,
f. Membangkitkan motivasi belajar siswa. Siswa akan lebih bersemangat dalam mengikuti proses belajar mengajar, mereka akan terpacu untuk menjadi yang terbaik.
g. Proses pembelajaran menjadi lebih menarik karena media dapat menyampaikan informasi yang dapat didengar (audio) dan dapat dilihat (visual) sehingga dapat mendeskripsikan suatu masalah, suatu konsep, suatu proses atau suatu prosedur yang bersifat abstrak dan tidak lengkap menjadi lengkap dan jelas. Materi pelajaran juga dapat diserap lebih mendalam
DAFTAR PUSTAKA
http://guruit07.blogspot.com/2009/01/pengertian-media-pembelajaran.html
http://kepelatihan.wordpress.com/2009/10/28/pengaruh-modifikasi-media-dalam-proses-pembelajaran-pendidikan-jasmani-di-tingkat-sltp/
http://techonly13.wordpress.com/2009/10/18/kegunaan-media-pendidikan-dalam-proses-belajar-mengajar/
http://ncislam4ever.blogspot.com/2009/01/peran-media-dalam-meningkatkan-kualitas.html
http://mfadil.blog.unej.ac.id/pemanfaatan-media-pembelajaran/
Santrock, John W. 2008.psikologi Pendidikan. Edisi Kedua.Jakarta:Kencana
Munir, M.IT.2008.Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi
2.Hubungan Psikologi Pendidikan dengan Teknologi Pembelajaran
Bagaimana peran teknologi pembelajaran dalam mewujudkan kemajuan dalam bidang pendidikan?
Di zaman sekarang ini, teknologi sangat berperan dalam hidup kita. Terutama dalam bidang pendidikan, setiap hal tidak lepas dari yang namanya teknologi.Teknologi pembelajaran baru juga merupakan alat pendidikan yang sangat baik asalkan dapat diandalkan, digunakan secara kreatif, dan digunakan dengan tepat. Bagi banyak pendidik yang bekerja di sektor pendidikan tinggi kadang-kadang serangan ke teknologi baru didorong oleh tekanan teman sebaya dan karier keuntungan.
Peranan teknologi dalam pendidikan, antara lain :
1. Teknologi sebagai keterampilan (skill) dan kompetensi
- Setiap pemangku kepentingan harus memiliki kompetensi dan keahlian menggunakan teknologi untuk pendidikan
- Teknologi merupakan bahan mentah dari pengetahuan yang harus diolah dalam proses pembelajaran
- Bahan ajar banyak disimpan dalam format digital dengan model yang beragam seperti multimedia
- Proses pembelajaran seharusnya dapat dilakukan dimana dan kapan saja
- “the network is the school” akan menjadi fenomena baru di dalam dunia pendidikan.
- Ilmu pengetahuan berkembang sedemikian pesatnya
- Tanpa teknologi, proses pembelajaran yang “up-to-date” membutuhkan waktu yang lama
- Memberikan ilustrasi berbagai fenomena ilmu pengetahuan untuk mempercepat penyerapan bahan ajar
- Rasio antara pengajar dan peserta didik proses pemberian fasilitas
- Transaksi dan interaksi interaktif antar-stakeholder memerlukan pengelolaan back-office yang kuat. stakeholder
- Munculnya keberadaan system pendidikan inter-organisasi
- Setiap individu memiliki karakteristik dan bakat masing-masing dalam pembelajaran
- Institusi seharusnya tumbuh dari waktu ke waktu dalam hal jangkauan dan kualitas
Beberapa aspek dari visi "masa depan pendidikan:"
- Pendidikan akan menjadi sangat interaktif, melibatkan siswa setiap 20 detik atau lebih untuk tanggapan, jauh berbeda dengan masa kini pasif metode ceramah.
- Pendidikan akan menjadi sangat individual, dengan catatan dapat diakses dunia-upaya belajar siswa tertentu, untuk memungkinkan presentasi pendidikan komputer yang dirancang untuk setiap siswa pengalaman belajar masa lalu dan gaya.
- Pendidikan akan menjadi sangat fleksibel dalam interaksi, memungkinkan les bahasa alami menggunakan metode Sokrates tutorial pertanyaan dan respon siswa.
- Pendidikan akan menjadi sangat mudah diakses, membuka kesempatan bagi yang kurang beruntung di negara ini dan juga bagi jutaan di negara berkembang.
- Pendidikan akan menjadi sangat melalui komputer, menggantikan (bukan melengkapi, yang akan menjadi biaya tambahan) metode ceramah dalam kursus-kursus untuk 15 atau lebih siswa.
- Pendidikan jarak jauh akan mulai menggantikan kampus berbasis pendidikan karena biaya tinggi interaktif melalui komputer tentu saja dapat dibenarkan hanya melalui penggunaan layanan oleh jumlah siswa besar daripada hanya dapat menyediakan pendidikan jarak jauh.
DAFTAR PUSTAKA
http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|id&u=http://faculty.chass.ncsu.edu/garson/SSCORE//garson2.htm
http://en.wikipedia.org/wiki/Back_office
http://en.wikipedia.org/wiki/Technology
http://www.teknologi-pembelajaran.co.cc/
http://iisk4.wordpress.com/2008/06/12/peranan-teknologi-dalam-dunia-pendidikan-kita-kini-dan-dulu/
Santrock, John W. 2008.psikologi Pendidikan. Edisi Kedua.Jakarta:Kencana
Munir, M.IT.2008.Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi
3. Ragam Metode Pembelajaran
Ada berbagai jenis metode pembelajaran yang diterapkan dalam dunia pendidikan. Dan yang sering digunakan adalah metode ceramah. Sebenarnya apakah metode ceramah itu?
Sebelum kita membahas lebih dalam tentang apa itu metode ceramah, ada baiknya kita ketahui terlebih dahulu macam-macam metode pembelajaran, yaitu :1. Metode ceramah
Metode ceramah adalah metode penyampaian bahan pelajaran secara lisan. Metode ini banyak dipilih guru karena mudah dilaksanakan dan tidak membutuhkan alat bantu khusus serta tidak perlu merancang kegiatan siswa. Dalam pengajaran yang menggunakan metode ceramah terdapat unsur paksaan. Dalam hal ini siswa hanya diharuskan melihat dan mendengar serta mencatat tanpa komentar informasi penting dari guru yang selalu dianggap benar itu. Padahal dalam diri siswa terdapat mekanisme psikologis yang memungkinkannya untuk menolak disamping menerima informasi dari guru. Inilah yang disebut kemampuan untuk mengatur dan mengarahkan diri.
2. Metode tanya jawab
Metode tanya jawab dapat menarik dan memusatkan perhatian siswa. Dengan mengajukan pertanyaan yang terarah, siswa akan tertarik dalam mengembangkan daya pikir. Kemampuan berpikir siswa dan keruntutan dalam mengemukakan pokok – pokok pikirannya dapat terdeteksi ketika menjawab pertanyaan. Metode ini dapat menjadi pendorong bagi siswa untuk mengadakan penelusuran lebih lanjut pada berbagai sumber belajar. Metode ini akan lebih efektif dalam mencapai tujuan apabila sebelum proses pembelajaran siswa ditugasi membaca materi yang akan dibahas.
3. Metode diskusi
Metode diskusi adalah cara pembelajaran dengan memunculkan masalah. Dalam diskusi terjadi tukar menukar gagasan atau pendapat untuk memperoleh kesamaan pendapat. Dengan metode diskusi keberanian dan kreativitas siswa dalam mengemukakan gagasan menjadi terangsang, siswa terbiasa bertukar pikiran dengan teman, menghargai dan menerima pendapat orang lain, dan yang lebih penting melalui diskusi mereka akan belajar bertanggung jawab terhadap hasil pemikiran bersama.
4. Metode belajar kooperatif
Dalam metode ini terjadi interaksi antar anggota kelompok dimana setiap kelompok terdiri dari 4-5 orang. Semua anggota harus turut terlibat karena keberhasilan kelompok ditunjang oleh aktivitas anggotanya, sehingga anggota kelompok saling membantu. Model belajar kooperatif yang sering diperbincangkan yaitu belajar kooperatif model jigsaw yakni tiap anggota kelompok mempelajari materi yang berbeda untuk disampaikan atau diajarkan pada teman sekelompoknya.
5. Metode demonstrasi
Metode demonstrasi adalah cara penyajian pelajaran dengan memeragakan suatu proses kejadian. Metode demonstrasi biasanya diaplikasikan dengan menggunakan alat – alat bantu pengajaran seperti benda – benda miniatur, gambar, perangkat alat – alat laboratorium dan lain – lain. Akan tetapi, alat demonstrasi yang paling pokok adalah papan tulis dan white board, mengingat fungsinya yang multi proses. Dengan menggunakan papan tulis guru dan siswa dapat menggambarkan objek, membuat skema, membuat hitungan matematika, dan lain – lain peragaan konsep serta fakta yang memungkinkan.
6. Metode ekspositori atau pameran
Metode ekspositori adalah suatu penyajian visual dengan menggunakan benda dua dimensi atau tiga dimensi, dengan maksud mengemukakan gagasan atau sebagai alat untuk membantu menyampaikan informasi yang diperlukan.
7. Metode karyawisata/widyamisata
Metode karyawisata/widyawisata adalah cara penyajian dengan membawa siswa mempelajari materi pelajaran di luar kelas. Karyawisata memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar, dapat meransang kreativitas siswa, informasi dapat lebih luas dan aktual, siswa dapat mencari dan mengolah sendiri informasi. Tetapi karyawisata memerlukan waktu yang panjang dan biaya, memerlukan perencanaan dan persiapan yang tidak sebentar.
8. Metode penugasan
Metode ini berarti guru memberi tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar. Metode ini dapat mengembangkan kemandirian siswa, meransang untuk belajar lebih banyak, membina disiplin dan tanggung jawab siswa, dan membina kebiasaan mencari dan mengolah sendiri informasi. Tetapi dlam metode ini sulit mengawasi mengenai kemungkinan siswa tidak bekerja secara mandiri.
9. Metode eksperimen
Metode eksperimen adalah cara penyajian pelajaran dengan menggunakan percobaan. Dengan melakukan eksperimen, siswa menjadi akan lebih yakin atas suatu hal daripada hanya menerima dari guru dan buku, dapat memperkaya pengalaman, mengembangkan sikap ilmiah, dan hasil belajar akan bertahan lebih lama dalam ingatan siswa. Metode ini paling tepat apabila digunakan untuk merealisasikan pembelajaran dengan pendekatan inkuiri atau pendekatan penemuan.
10. Metode bermain peran
Pembelajaran dengan metode bermain peran adalah pembelajaran dengan cara seolah – olah berada dalam suatu situasi untuk memperoleh suatu pemahaman tentang suatu konsep. Dalam metode ini siswa berkesempatanm terlibat secara aktif sehingga akan lebih memahami konsep dan lebih lama mengingat, tetapi memerlukan waktu lama.
Apa itu Metode Ceramah......???
Metode ceramah adalah metode yang boleh dikatakan metode tradisonal. Karena sejak dulu metode ini telah dipergunakan sebagai alat komunikasi lisan antara guru dan anak didik dalam interaksi edukatif.
Metode ceramah adalah metode penyampaian bahan pelajaran secara lisan. Metode ini banyak dipilih guru karena mudah dilaksanakan dan tidak membutuhkan alat bantu khusus serta tidak perlu merancang kegiatan siswa. Dalam pengajaran yang menggunakan metode ceramah terdapat unsur paksaan.
Dalam pelaksanaan ceramah untuk menjelaskan uraiannya, pengajar dapat menggunakan alat bantu seperti gambar-gambar. Tetapi metode utama, berhubungan antara pengajar dengan pembelajar ialah berbicara. Peranan dalam metode ceramah adalah mendengarkan dengan teliti dan mencatat pokok-pokok penting yang dikemukakan oleh pengajar.
Guru biasanya belum merasa puas manakala dalam proses pengelolaan pembelajaran tidak melakukan ceramah. Demikian juga dengan siswa, mereka akan belajar manakala ada guru yang memberikan materi pelajaran melalui ceramah, sehingga ada guru yang berceramah berarti ada proses belajar dan tidak ada guru berarti tidak ada belajar. Metode ceramah merupakan cara yang digunakan untuk mengimplementasikan strategi pembelajaran ekspositori.
Langkah-langkah menggunakan metode ceramah :
Ada tiga langkah pokok yang harus diperhatikan, yakni persiapan, pelaksanaan dan kesimpulan. Langkah-langkah tersebut diantaranya adalah:
a. Tahap Persiapan
Pada tahap ini yang harus dilakukan adalah:
- Merumuskan tujuan yang ingin dicapai.
- Menentukan pokok-pokok materi yang akan diceramahkan.
- Mempersiapkan alat bantu.
Pada tahap ini ada tiga langkah yang harus dilakukan:
- Langkah Pembukaan. Langkah pembukaan dalam metode ceramah merupakan langkah yang menentukan. Keberhasilan pelaksanaan ceramah sangat ditentukanoleh langkah ini.
- Langkah Penyajian. Tahap penyajian adalah tahap penyampaian materi pembelajaran dengan cara bertutur. Agar ceramah berkualitas sebagai metode pembelajaran, maka guru harus menjaga perhatian siswa agar tetap terarahpada materi pembelajaran yang sedan g disampaikan.
- Langkah Mengakhiri atau Menutup Ceramah. Ceramah harus ditutup dengan ringkasan pokok-pokok matar agar materi pelajaran yang sudah dipahami dan dikuasai siswa tidak terbang kembali. Ciptakanlah kegiatan-kegiatan yang memungkinkan siswatetap mengingat materi pembelajaran. Perlu diperhatikan, bahwa ceramahakan berhasil baik, bila didukung oleh metode-metode lainnya, misalnya tanya jawab,tugas, latihan dan lain-lain.
Langkah- langkah yang dapat ditempuh untuk mempertinggi hasil metode ceramah :
- Rumuskan tujuan khusus yang hendak dipelajari oleh pembelajar.
- Setelah mencapai tujuan khusus yang hendak dipelajari oleh pembelajar.
- Susunan bahan ceramah yang benar-benar perlu diceramahkan.
- Pengertian yang dapat dijelaskan dengan alat atau dengan uraian tertentu harus ditetapkan sebelumnya.
- Tangkaplah perhatian siswa dan arahkan pada pokok yang akan diceramahkan.
- Kemudian usahakan menanam pengertian yang jelas.
- Adakan rencana penilaian. Teknik evaluasi yang wajar digunakan untuk mengetahui tercapai tidaknya tujuan-tujuan khusus itu perlu ditetapkan.
- Guru mudah menguasai kelas
- Mudah dilaksanakan
- Dapat diikuti anak didik dalam jumlah besar
- Guru mudah menerangkan bahan pelajaran berjumlah besar
- Kekurangan metode ceramah :
- Kegiatan pengajar menjadi verbalisme ( pengertian kata-kata )
- Anak didik yang lebih tanggap dari sisi visual akan menjadi rugi dan anak didik yang lebih tanggap auditifnya dapat lebih besar menerimanya.
- Bila terlalu lama membosankan
- Sukar mengontrol sejauh mana pemerolehan belajar anak didik
- Menyebabkan anak didik pasif
DAFTAR PUSTAKA
http://nurma.staff.uns.ac.id/2008/09/19/beberapa-jawaban-dari-pertanyaan-di-kelas/
http://sunartombs.wordpress.com/2009/03/09/pengertian-metode-ekspositori/
http://www.pgsd.co.cc/2010/01/metode-pembelajaran-ceramah.html
http://massofa.wordpress.com/2008/07/13/metode-ceramah-dalam-pembelajaran/
http://dossuwanda.wordpress.com/2008/03/18/ragam-metode-pembelajaran/
Santrock, John W. 2008.psikologi Pendidikan. Edisi Kedua.Jakarta:Kencana
Munir, M.IT.2008.Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi
Testimoni Kelompok
Katriin (09-054) : Kuliah on-line kali ini asyik, walaupun saya cukup kewalahan dalam mengerjakan tugas yang diberikan. Selain waktu kuliah yang padat, media pembelajaran on-line (laptop) juga menjadi penghambat saya dalam mengikuti kuliah on-line kali ini. Walaupun demikian, saya menikmatinya. Semoga perkuliahan seperti ini semakin ditingkatkan. Ini memang yang pertama bagi saya, tapi saya harap ini bukan yang terakhir kalinya.
Susi C B (09-086) : Ini pertama kalinya saya dan mungkin juga teman-teman yang lain mengikuti pembelajaran dengan metode e-learning. Menurut saya cukup menarik karena kita dapat melakukan pembelajaran tanpa harus tatap muka dan sebagainya. Namun mungkin karena baru pertama kali, kami masih agak kewalahan tetapi secara keseluruhan meyakinkan.
Lia Susanti (09-088) : Menakjubkan plus menakutkan. Yang mana pembelajaran seperti ini baru saya alami dalam seumur hidupku. Kami sedikit kewalahan karena padatnya kuliah hari ini. Kalau dari segi alat bantunya, saya tidak merasa kesusahan, karena wifi psikologi hari ini sangat bagus, jadi senang rasanya. Mungkin yang agak sulit dalam hal berbagi arus dengan teman- teman lain yang menggunakan laptop juga. Saya berharap kuliah on-line hari ini dapat menambah wawasan saya ke depan.
Rani Dian S (09-096) : Belajar e-learning cukup mengasyikkan dan bagus diterapkan dalam sistem belajar. Saya cukup antusias untuk mengikuti pembelajaran on-line ini. Apalagi baru pertama kalinya.
Christiana Saragih (09-098) : Bagus! Kuliah on-line hari ini benar-benar menyenangkan, sekaligus memusingkan karena ini pertama kalinya. Banyak kendala, mulai dari laptop yang
tidak ada pencarian data yang kurang maksimum karena keterbatasan waktu, dll.Tapi intinya, saya suka.
Nama- nama kelompok :
Katriin Elisabeth (09-054)
Susi Bancin (09-086)
Lia Susanti (09-088)
Rani Dian Sari (09-096)
Christiana Saragih (09-098)
Jumat, 26 Februari 2010
Rabu, 24 Februari 2010
TUGAS PRIBADI PENDIDIKAN YANG KE-2
REVOLUSI TEKNOLOGI DALAM DUNIA PENDIDIKAN ; TUGAS 2
Tidak dapat kita sangkal lagi kalau teknologi telah semakin berkembang dalam kehidupan masyarakat, terutama di dunia pendidikan. Telah terjadi revolusi secara besar- besaran pada setiap teknologi yang ada. Jika kita bandingkan dengan masa dulu, masa sekarang telah banyak berubah. Pada saat dulu orang menggunakan komputer, bolpoin, surat, dan telepon untuk berkomunikasi. Masyarakat informasi baru masih mengandalkan beberapa keahlian nonteknologi mendasar, seperti: keterampilan berkomunikasi, kemampuan memecahkan masalah, berpikir mendalam, berpikir kreatif, dan bersikap positif. Akan tetapi, di dunia yang kini berorientasi teknologi, kompetensi orang makin ditantang dan diperluas dengan cepat. Kita diharuskan untuk tidak gaptek ( gagap teknologi ).
1. Ubiquitous Computing
Mark Weiser menciptakan istilah “ubiquitous computing” untuk pertama kalinya sekitar tahun 1988, selama masa jabatannya sebagai Chief Technologist dari Xerox Palo Alto Research Center ( PARC ).
Ubiquitous computing adalah pasca-desktop model interaksi manusia-komputer dalam pengolahan informasi yang telah sepenuhnya terintegrasi ke dalam objek dan aktivitas sehari-hari. , ubiquitous computing akan memaksa komputer eksis di dunia manusia.
Mungkin dulu komputer yang dikenal adalah komputer yang bentuknya besar dan dipakai secara bersama- sama. Itu karena harganya yang masih terbilang sangat mahal pada zaman tersebut.
Kemungkinan komputer yang ada, di masa depan akan digantikan oleh ubiquitous computing yang menekankan pada distribusi komputer pada lingkungan.
2. Perkembangan Komputer
Komputer sekarang ini telah berkembang dengan pesat, tidak hanya bisa digunakan untuk mengetik, menyimpan data, bermain game, tetapi lebih dari itu. Dengan komputer kita bisa terhubung dengan siapa saja dan dimana saja. Bahkan kita bisa memperoleh informasi dengan cepat dan mudah. Tidak heran, pada saat sekarang pemikiran manusia sudah semakin luas daripada masa dulu. Inilah yang membuat saya tidak pernah lepas dari yang namanya komputer.
Jaringan yang tersedia di computer pada saat sekarang ini adalah internet. Dengan adanya internet, muncullah istilah world wide web (web), website, e-mail, bahkan yang namanya facebook yang telah menjadi kebutuhan kita.
Internet adalah inti dari komunikasi melalui computer. Dengan adanya internet ini, kita dapat memperoleh informasi dengan sangat mudah, karena koneksinya telah terhubung dengan komputer-komputer di seluruh dunia.
World wide web (web) adalah system pengambilan informasi hypermedia yang menghubungkan berbagai materi internet. Kita tidak perlu lagi capek-capek mencari bahan bacaan yang kita inginkan di perpustakaan. Ingin mengetahui tentang peninggalan bersejarah, universitas. Semuanya telah tersedia di dalam web
Website adalah lokasi individu atau organisasi di internet.
E-mail adalah singkatan dari electronic mail dan merupakan bagian penting lain dari internet. Pada saat sekarang, kita tidak perlu capek-capek lagi menulis surat yang sampaikan dalam hitungan hari. Kita bisa mengirimnya dalam bentuk e-mail, yang sampainya hanya dalam hitungan detik.
Saya sangat setuju jika dikatakan bahwa ubiquitous computing akan berada di masa depan kita. Karena itu dapat menjanjikan hal-hal yang lebih mudah, terutama dalam hal pendidikan. Revolusi teknologi yang terjadi sangat membantu dalam mengembangkan ilmu pengetahuan kita.
3. E-learning
Teknologi e-learning sangat membantu dalam bidang pendidikan yang mampu mengantisipasi keterbatasan waktu dan ruang. Karena tidak mungkin seorang guru/ dosen mampu menjelaskan dan memberikan bahan pelajaran secara lengkap dengan waktu yang terbatas. Maka dari itu teknologi e-learning seakan-akan wajib untuk digunakan.
4. Kelebihan yang kita peroleh dari ubiquitous computing dan e-learning
Saya sangat senang jika berada dalam era ubiquitous computing dan e-learning. Saya rasa perubahan tersebut tidaklah memberikan dampak yang buruk, malahan sebaliknya, kita memperoleh keuntungan. Perangkat baru ini, dipasang dengan jaringan murah, dapat memampukan murid untuk membantu mengerjakan tugas dan dapat dibawa pulang. Dengan demikian kita memaksa komputer untuk eksis di dalam kehidupan kita. Kita akan menjadi sangat tertinggal dan terpuruk jika kita tidak mengikuti perkembangan yang ada.
Kelebihan-kelebihan e-learning :
-Memberikan pengalaman yang menarik dan bermakna bagi peserta didik
-Dapat memperbaiki tingkat pemahaman dan daya ingat seseorang terhadap knowledge seseorang.
-Adanya kerja sama dalam komunitas on-line, sehingga memudahkan berlangsungnya proses transfer informasi dan komunikasi.
-Administrasi dan pengurusan yang terpusat, sehingga memudahkan dilakukannya akses dalam operasionalnya.
5. Penutup
Begitu banyak kemudahan-kemudahan yang ditawarkan kepada kita di era ubiquitous computing dan e-learning. Sekarang tergantung kita bagaimana untuk menyikapinya. Apakah kita akan memanfaatkannya dengan baik atau malah sebaliknya.
Marilah kita mencoba untuk membuka diri dengan perkembangan dan revolusi-revolusi yang ada. Jadilah masyarakat yang tidak tertinggal oleh kemajuan teknologi.
6. Referensi
Santrock, John W. 2008.psikologi Pendidikan. Edisi Kedua.Jakarta:Kencana
Munir, M.IT.2008.Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi
OLEH :
LIA SUSANTI SIMANJUNTAK
091301088
25 FEBRUARI 2010
Langganan:
Postingan (Atom)